PUISI ANAK
Kala basah mata
emak,
Aku jadi sedih,
bukankah singkong rebus
untuk makan malam
kita telah siap di meja
tersedu juga teh
gunung yang tawar tapi hangat
Biarkan bapak di rantau...bertanam nafas
Dalam buaian
hidup, berkalang sumpah serapah
Emak, jangan
berkubang air mata
Biar dinding
perutku ini, terus memburuku
Dengan “gulai”
kasih emak sehalus sutra
Akupun terus
panjatkan do’a.
Agar gubug bambu
tempat kita merebahkan
badan, terus
menyanyi lagu ceria
Aku anak ubi
rebus, hanya halaman rumah
Yang tinggal
sejengkal yang dapat menyongsong
aku yang terbiasa
tanpa alas kaki,
akrab dengan
kebon dan palawija
Bapak, esokpun
akan aku jemput
Pulang dari kota
Untuk menyemai
padi hidup aku***
Hamdi Beffananda Aji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar