Sabtu, 01 September 2012

Semarang yang Membara



Aku menyalak bagai anak anjing
Aku melipat hari, bagai burung hantu di siang bolong
Kemana lagi liuk daun  kelapa

Dan nyanyian mangrove pantaiku yang menghitam
Aku di benamkan dalam prahara deru debu
Di kotaku sendiri, birama manusia menjadi juling dan pongah
Hanya perdu berduri yang menyayat wajah hari hari
Belalang padang gersang,  lebih kentara menyeringai
tajam giginya

aku bertambah terperanjat dengan pengap dan garang
wajah kotaku sendiri
aku menggelepar
aku bernyanyi sengau...
bagai biola parau...

(Semarang, 1 Agustus 2012)