Senin, 07 Mei 2012

Ketep di antara batas


ku biarkan  seikat rambut,
pada bahuku…lantaran sebuah esai
tentang sorot matamu yang menundukan Puncak Merapi
di bawahnya sebuah ukiran terpahat,
dalam runtutnya kata dan senyum alam
Ketep membisu….

aku terbengkelai dalam kata hati
sementara kabut pagi kembali membenciku
kenapa tidak aku raih, bait “Asmarandhana”
atau kidung senja yang menghempaskan
pada sisi kabut Merapi yang mencekam
dingin dan bisu.

namun pusaran mentari terus menyalak
aku bangun dengan nampan berenda bunga
lantas kau tersuguh, sebuah senyuman aku dapatkan
kita bersama di Jonggring  Saloko
di batas pantai Laut Kidul
Parang Tritis bersenyum cerah

Effi Nurtanti,  Jogjakarta 6 Mei 2012


Parangtritis

nyanyi rindu
bukit malu tertunduk lesu….
lirih dalam selorohnya
dia bersendu  liar
datang dari tepi Swargaloka

aku biarkan
kau sapu ombak Parangtritis
kita dalam satu menawan awan
dalam bingkai lembayung biru

aku kembali rindu
Parangtritis  menambat hati
aku dalam satu

kelambu biru,
terpagut ceria…..

Effi Nurtanti,  Jogjakarta 6 Mei 2012