Rabu, 03 Oktober 2012

Pesan untuk Negeriku...



Dari VOC hingga Reformasi

saat biduk "Negeri Kaca " dan "Bunga Sakura "..
merapatkan punggungnya di pantai..berpagar bakau
dan alunan nyiur melambai...
mereka terperangah dalam canda ria gadis desa berenyah senyum...
menyambut pagi dalam seloroh santun,
tak ada kata setajam bedil dan samurai mereka

mereka mengelupas hari, dengan keranjang pandan
berisi sajian hari esok, mereka bermandi air sejuk...
sesejuk air telaga dari mata air sahaja dan tawakal...
entah mengapa mereka menukar sketsa halus kain sutra
dengan mesiu dan asap tebal...

mereka kini kembali ke istana mereka dengan getir..
kini si anak negeri lebih tajam dan pongah ketimbang mereka
dengan gambar buncit di perut, karena berisi..
peluh dan resah ilalang kecil...yang terseok memunguti
nasib mereka demi sekolah anak mereka...

kita terustelanjang dari wasiat para leluhur kita
yang memberikan separo nafasnya pada si abang becak
pengemis jalanan dan si penghitung hari...
bukan dalam adonan partai dan janji palsu...
kawan !, yang di sana...
apakah kau mendengar keluhanku..

ANAK NEGERI 4 OKTA 2012....



Kabar....

sepanjang perjalananku..
mereka si kecil menjulurkan tangan...
bukan untuk sepiring nasi,sekerat ubi..
tapi hanya sepotong kata tanya...
kapan perhelatan di tanah ini usai.....?
tanah yang retak, dari gerimis basah
dan berpagar hujan setahun...
kala menyunting  padi mengunin...

mengapa retak, tak bergeming
seikat angin penyejuk...
atau air dini hari, pembasah tenggorokan

dalam perut mereka tak ada partai
atau janji palsu...dan pongah
kita sudahi saja dalam tidur panjang

3 OKTA 2012


Sepi

 dalam sepiku...
aku berusaha diam...
menunggu angin lalu..
lalang kembang ranum..
biarkan berlalu..