Hari ini aku menuai seberkas hari....
Saat hari berkulum mentari jingga
Perdu bersorak menyambt angin dan gerimis...
Hatimu ikut serta aku jenguk dengan ikatan
Dewa dewi asmara, seperti anak kecil berlarian
Saat buih putih ombak di pantai menerkam
kaki kita berdua,
Kita dalam deru detik waktu yang menggigit
Suka duka adalah ikatan hati kita, sebagai
manusia
Tidak pernah kau mengikat sisi langit dengan
benang emas,berlukis kawanan mega menari....
Seperti wanita perlente putri negeri boneka
Aku mengajakmu lebih rapi memagari rumah kita
Meski dengan beluntas dan Kembang Sepatu...
Atap rumbai ilalang rumah kita....menjadi saksi
Meski tak banyak cerita kita miliki
Meski tak banyak intan berlian merapatkan
dinding bambu...
Aku hanya milik sang kodrat meniti perjalanan waktu
Haru debu yang bisu sesekali menghadang kita
Namun semburat awan jingga di cakrawala
barat
Tetap memberi selaksa bait nyanyi rindu
Aku bukan sang presiden.....
Aku bukan pemilik rumah loji.....
Aku bukan saudagar kaya, penebar inta
berlian.aku hanya
butir debu dalam pusaran bumi menebas waktu
aku tidak memiliki gambaran ternukil di hati
dengan
lukisan seribu warna atau syair seribu
pujangga
aku hanya menorehkan bilah hati,untuk
mengajakmu
menggoreskan seribu warna warni dalam
lukisan langit
bertepi warna biru...dalam sayatan warna
emas
kepada Sang Penebar Kasih mari kita kunjungi
dalam tangan tengadah di atas kain sajadah
mengharap lebih banyak curahan kasih
sayang..
sehingga jendelalangit terbuka, kita mampu
mendekatNYA
tolonglah kami berdua...TUHANKU
Semarang 27 Oktober 2012.