saat kau tidur di atas tumpukan
jerami kering
dinding bambu gubug kita lama
tak disentuh gerimis
mereka menggeliat, diterkam
angin kemarau
bulir padi telah kembali
memunguti jarum waktu
bukit dan tebing di kaki Gunung
Slamet, berkemas
debu dan pekikan nyaring dahan
yang merontang
kita selusuri jalan tanah berliku
menebas belukar dan nyanyi jiwa
…..
agar basah tenggorokan dan
relung hidup kita
hadir bersama kue manis bergula
derai tawa
di tengah sawah hdup kita,
petani desa
berpegang tanah tanah hitam bergurat
pilu
tidurlah kasihku, bersama
kibasan angin gunung
yang setia tak pernah memburu
dongeng negeri Rahwana
dalam episode Ramayana,
bersanding emas dan mutiara.
Kita hanya memungut satu bilah
drama hidup
dengan lengan kecil, tapi kokoh menggenggam
hidup dan asa…..
(Semarang, 10 Juni 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar