Minggu, 10 Juni 2012

kemarau


saat kau tidur di atas tumpukan jerami kering
dinding bambu gubug kita lama tak disentuh gerimis
mereka menggeliat, diterkam angin kemarau
bulir padi telah kembali memunguti jarum waktu
bukit dan tebing di kaki Gunung Slamet, berkemas
debu dan pekikan nyaring dahan yang merontang

kita selusuri  jalan tanah berliku
menebas belukar dan nyanyi jiwa …..
agar basah tenggorokan dan relung hidup kita
hadir bersama kue manis bergula derai tawa
di tengah sawah hdup kita, petani desa
berpegang tanah tanah hitam bergurat pilu

tidurlah kasihku, bersama kibasan angin gunung
yang setia tak pernah memburu dongeng negeri Rahwana
dalam episode Ramayana, bersanding emas dan mutiara.
Kita hanya memungut satu bilah drama hidup
dengan  lengan kecil, tapi kokoh menggenggam
hidup dan asa…..

(Semarang, 10 Juni 2012)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar