Aku menyalak
bagai anak anjing
Aku melipat
hari, bagai burung hantu di siang bolong
Kemana lagi
liuk daun kelapa
Dan nyanyian
mangrove
pantaiku yang menghitam
Aku di
benamkan dalam prahara deru debu
Di kotaku
sendiri, birama manusia menjadi juling dan pongah
Hanya perdu
berduri yang menyayat wajah hari hari
Belalang padang
gersang, lebih kentara menyeringai
tajam
giginya
aku
bertambah terperanjat dengan pengap dan garang
wajah kotaku
sendiri
aku
menggelepar
aku
bernyanyi sengau...
bagai biola
parau...
(Semarang, 1
Agustus 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar